KEGIATAN SURVIVAL
MINGGU,31 MARET 2019
Survival merupakan salah satu kegiatan rutin yg wajib dilakukan setiap tahunnya, kegiatan ini dilakukan untuk melatih kemandirian, menguji ketahanan fisik dan bertahan hidup di hutan untuk anggota PMR lainnya karena berjalan sejauh kurang lebih 10KM dan membawa peralatan masak, terpal, perlengkapan untuk mendirikan tenda dan keperluan pribadinya sendiri tanpa meminta bantuan orang lain serta memasak dan mendirikan tenda sendiri. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PMR unit wira Smansatase dan mengundang sekolah lain untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
PERSIAPAN SURVIVAL
Bahan yg dibutuhkan dalam pembuatannya yaitu, 2 kaleng bekas minuman, paku, cutter, penggaris dan spidol. Kompor ini menggunakan bahan bakar spiritus untuk memasak makan malam saat survival nanti dan makanan itu akan dinilai kematangannya dan rasa makanan. Oiyaa kompornya dinilai juga dong rapi atau tidak dan nyala tidak kompornya.
Minggu kemaren kan sudah buat kompor, sekarang diajarkan
bagaimana mendirikan tenda darurat dengan baik dan benar. Kegiatan ini juga diikuti oleh sekolah lain dihalaman sekolah Smansatase pada hari Jum'at 29 Maret 2019 dan barang yg dibutuhkan untuk mendirikan tenda yaitu, terpal ukuran 2×3 atau 3×4, 2 kayu untuk menopang terpal, 6 pasak, dan tali rapia.
KEGIATAN SURVIVAL
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 30-31 Maret 2019 pukul 15.00 WITA s/d 08.00 WITA. Star dari halaman sekolah Smansatase kemudian melewati jalan durian dan sengkawit menuju telur pecah menuju handal lalu melewati hutan kecil dan tembus belakang kuburan dan istirahat di markas PMI mulai sekitar pukul 5 atau 6 sore.
Selesai melaksanakan ibadah sholat maghrib bagi yang muslim, dan waktunya untuk masak, makanan ini akan dinilai oleh kakak KSR dan pembina PMR Smansatase. Mereka masak menggunakan kompor yang sudah dibuat sebelumnya dan menggunakan perlengkapan masak yg dibawa seadanya oleh masing-masing peserta.
Sudah selesai sholat Isya waktunya untuk melanjutkan perjalanan, tetapi karena hujan perjalanan ditunda sampai hujan reda.
Peserta dikumpulkan di aula markas PMI Tg. selor hal ini diisi dengan perkenalan dengan anggota PMR lainnya dari berbagai sekolah yg lain, menyanyikan yel yel dan bermain game sederhana yang penting canda tawa kebersamaan.
Setelah hujan reda perjalanan lintas malam pun di lanjut pada puku 10 malam, meski ada beberapa peserta yg sakit lalu diberikan medis ringan oleh kakak KSR lalu diantar pulang oleh panitia. Dengan perjalanan yang jauh dan kondisi jalanan yg tidak rata dan becek tidak membuat peserta
lainnya patah semangat, mereka tetap melanjutkan perjalanan meski kaki sudah merasa keram dan badan merasa lelah.
Panitia juga dengan semangat tetap menjalankan tugas mereka dengan baik tak lupa kakak KSR dan para pembina PMR.
perjalanan dimulai dari markas PMI lewat depan rumah sakit lalu menuju hutan kecil tempat biasa bimen PMR kemudian tembus PLN dan melewati jalan gelatik dan lewat tikungan arwah.
Sekita pukul 01.00 WITA akhirnya sampai juga dilokasi perkemahan di depan kantor pariwisata Tg. selor setibantya di lokasi para peserta langsung mendirikan tenda daruratnya masing-masing.
Walaupun sudah sangat kelelahan dan digigit nyamuk, mereka tetap mendirikan tendanya masing-masing tanpa patah semangat, disinilah mereka di ajar untuk mandiri, diajarkan bagimana bisa bertahan hidup sendirian tanpa ada yang menolong karena yang lainnya juga mengurus dirinya masing-masing.
Beginilah kondisi tenda saat pagi hari dan siap untuk dinilai. Tenda dibuat sekitar pukul 01.00 WITA walaupun sudah sangat larut malam para peserta tetap harus membangun tendanya sendiri kalau ingin tidur, siapa yang sudah jadi tendanya baru boleh tidur dan harus dibuat sendiri yaa
Peserta tidak boleh ada yang tidur diluar tenda dan tidak boleh tidur sebelum tenda jadi, jika tidak membuat tenda akan dinilai 0 dan wajib mengikuti kegiatan survival lagi tahun depan.
waktunya persiapan pulang, setelah sarapan dengan makanan ubi ungu dan pisang rebus, jangan salah itu sehat loh. Setelah itu lanjut bongkar tenda dan bersih lingkungan, kemudian baris dan melanjutkan perjalanan menuju kembali ke SMA Negeri 1 Tg.selor melewati jalan menuju depan kantor polisi dan jalan Rambutan.
Setelah sampai di lapangan SMA Negeri 1 Tg. selor peserta kemudian berkumpul lagi untuk menyampaikan barang yang ditemukan seperti senter siapa tau ada yang kehilangan, menyampaikan kesan pesan dan absen pulang lalu di lanjut dengan poto bareng. Sekitar 100 lebih peserta yang berhasil dan sangat semangat mengikuti kegiatan ini walaupun ada beberapa yang sakit, tetapi mereka yang tanpa patah semangat tetap mengikuti kegiatan, Hebat.
Kegiatan survival selesai juga, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, dapat menambah pengalaman dan keterampilan, semoga bisa menjadi lebih mandiri. dan untuk sekolah yang sudah ikut serta, semoga dari sekolah lain akan terus ikut kegiatan yang di adakan PMR Smansatase yaa. Sampai jumpa di kegiatan PMR berikutnya.
SALAM SAKURA!
Jangan lupa follow ig @pmrsmansatase biar gak ketinggalan berita dan kegiatan pmr selanjutnya, Terima kasih.